Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 125
Terjemah Hadits ke 621
Dari Abu Qotadah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu’Alaihi Wasallam ditanya tentang puasa Arofah, beliau menjawab:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Puasa arofah dihitung oleh Allah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (Terjemah Hadits Riwayat. Muslim no. 1162).
Terjemah Hadits ke 622
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
Dari Ikrimah Rodhiyallahu 'Anhu, ia mengatakan: “aku masuk ke rumah Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu lalu bertanya tentang puasa hari Arofah bagi (jamaah haji yang sedang) di Arofah.”
Lalu Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu menjawab, “Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam melarang puasa hari Arofah di Arofah”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)
Terjemah Hadits ke 623
Dari Abu Qotadah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu’Alaihi Wa sallam
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Dan ditanya tentang puasa pada hari Arofah, beliau bersabda : itu menghapus (dosa) setahun lalu dan setahun yang akan datang (Terjemah Hadits Riwayat Muslim )
Terjemah Hadits ke 624 ( Hadits Qudsi )
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
‘Sesungguhnya, Allah berfirman,
‘Barangsiapa memusuhi wali-Ku , maka Aku mengumumkan perang kepadanya.
Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya.
Dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah nafilah sehingga Aku mencintainya.‘”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 6502).
Terjemah Hadits ke 625
Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Salam bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَاْلأَمِيْرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya.
Seorang AMIR adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya.
Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 893, 5188, 5200, Muslim no. 1829, dan Ahmad II/5, 54, 111)
Catatan :
Istilah kata amir berasal dari bahasa arab dari akar kata amara yang artinya urusan.
Dalam kamus inggris diartikan dengan “orang yang memerintah, komandan, kepala dan raja,”
Atas dasar makna-makna ini, istilah kata amir difenisikan dengan “seorang penguasa yag melaksanakan urusan.”
Bentuk jamaknya (puralnya) adalah umara’ (=para penguasa, para pemimpin, para komandan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar