Cari Blog Ini

Kamis, 06 Desember 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 122

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 122

Terjemah Hadits ke 606

Dari Ibnu ‘Abbas Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”

Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 2438, Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968),

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih.

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarah Bukhari-Muslim

Terjemah Hadits ke 607

Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ ، وَالتَّكْبِيرِ ، وَالتَّحْمِيدِ

“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad)

Terjemah Hadits ke 608

Dari Abu Said Al-Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaqun ‘Alaih)

Terjemah Hadits ke 609

Dari Abu Qotadah Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dihitung oleh Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.

Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1162)

Terjemah Hadits ke 610

Dari Hunaidah bin Kholid Rodhiyallahu 'anhu dari istrinya, dan dari beberapa istri Nabi shollallahu ‘Alaihi Wa sallam Rodhiyallahu 'anhum mengatakan bahwa

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya,”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 2437).

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar