Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 121

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 121

Terjemah Hadits ke 601

Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata :

تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَقِيتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « يَا جَابِرُ تَزَوَّجْتَ ». قُلْتُ نَعَمْ. قَالَ « بِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ ». قُلْتُ ثَيِّبٌ. قَالَ « فَهَلاَّ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى أَخَوَاتٍ فَخَشِيتُ أَنْ تَدْخُلَ بَيْنِى وَبَيْنَهُنَّ. قَالَ « فَذَاكَ إِذًا. إِنَّ الْمَرْأَةَ تُنْكَحُ عَلَى دِينِهَا وَمَالِهَا وَجَمَالِهَا فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ »

“Aku pernah menikahi seorang wanita di masa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam.

Lalu aku bertemu dengan Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam.

Beliau pun bertanya, “Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?”

Aku menjawab, “Iya sudah.”

“Yang kau nikahi gadis ataukah janda?”, tanya Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.

Aku pun menjawab, “Janda.”

Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam. bertanya, “Mengapa engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-senang dengannya?”

Aku pun menjawab, “Wahai Rosulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa saudara perempuan. Aku khawatir jika menikahi perawan malah nanti ia sibuk bermain dengan saudara-saudara perempuanku.

Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:, “Itu berarti alasanmu.

Ingatlah, wanita itu dinikahi karena seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan.”

(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 715)

Terjemah Hadits ke 602

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu, dia berkata bahwa

Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَكَهَاتَيْنِ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

Siapa yang mengasuh dua anak gadisnya dengan sempurna sehingga dewasa maka saya dengan dia pada hari qiyamat bagaikan dua jari ini

( Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Terjemah Hadits ke 603

Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa dari Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal sholih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah, karena itu perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.”

(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad 7/224)

Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad hadits ini shohih

Terjemah Hadits ke 604

Dari istri Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wasallam, dia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ

“Adalah Rosulullah Shollallaahu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada tangga 9 Dzulhijjah.”

(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 2437)

Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Terjemah Hadits ke 605

Dari Abu Qatadah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده .

“Berpuasa pada hari Arofah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya”.( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )