Cari Blog Ini

Jumat, 16 September 2016

Dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan

Ternyata Diantara dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan adalah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).

Dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah jika sampai dibawa mati adalah dosa syirik ( menyekutukan Allah ).



Bermacam-macam perbuatan syirik, karena sangat banyaknya pepatah mengatakan TAK DAPAT DIHITUNG DENGAN JARI.

Mulai saat ini Umat Islam marilah kita bersatu tidak perlu ikut kelompok-kelompok golongan yang manapun. Mengapa ?

Ternyata Diantara dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan adalah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).


Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٣٠)مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (٣١)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (٣٢)

30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui 31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik) 32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.( Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum)

Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum semakna dengan ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

Perhatikanlah Terjemah 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui 31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik) 32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.( Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum)

Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum semakna dengan ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ (٥٢)فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (٥٣)فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّى حِينٍ (٥٤)
52. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. 53.Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). 54. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. (Al Qur’an ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun)

Perbuatan yang dianggap sebagai mengganti agama fitrah dengan agama sesat dan karena menjadikan agama fitrah menjadi beberapa kelompok agama dan madzab, sebagaimana telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi, para penyembah berhala, dan para pemeluk agama yang salah.

Yang dimaksud Fitrah Allah ialah ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan

Karena mengaku sebagai bagian dari umat Islam tetapi berbuat seperti apa yang diperbuat kaum musyrikin maka para pemilik perilaku memecah-belah agama ini

Maka oleh Allah dimasukkan dalam golongan mereka ( golongan orang musyrik). Disejajarkan dengan para penyembah tuhan-tuhan selain Allah. Menyembah Allah tetapi meminta kepada selain Allah atau sebaliknya meminta kepada Allah tetapi menyembah selain Allah. Dengan demikian maka para pemecah-belah agama Allah adalah para pelaku syirik akbar, hal ini sebagaimana firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala ayat Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum tersebut.

Perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan dan madzab-madzab mengakibatkan konsep Islam yang datangnya dari Allah dan rasul-Nya, tidak dapat terlaksana secara kaffah .

Memeluk dan mengamalkan Islam secara kaffah adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus dilaksanakan oleh setiap mukmin, siapapun dia, di manapun dia, apapun profesinya, di mana pun dia tinggal, di zaman kapan pun dia hidup, baik dalam sekup besar ataupun kecil, baik pribadi atau pun masyarakat, semua masuk dalam perintah ini : “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh) Pada ujung ayat yang sama, kita dilarang mengikuti jejak langkah syaithan, karena sikap mengikuti jejak-jejak syaithan bertolak belakang dengan Islam yang kaffah.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 208 Surat Al Baqoroh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٠٨)

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Terjemah Al Qur’an Ayat 208 Surat Al Baqoroh)

Islam kaffah maknanya adalah Islam secara menyeluruh, dengan seluruh aspeknya, seluruh sisinya, yang terkait urusan iman, atau terkait dangan dengan akhlak, atau terkait dengan ibadah, atau terkait dengan mu’amalah, atau terkait dangan urusan pribadi, rumah tangga, masyarakat, negara, dan yang lainnya mengikuti petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah ( Al Hadits) ,bukan mengikuti Pendapat dan fatwa, bukan pula mengikuti kelompok golongan dan madzab-madzab.

Foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar