Cari Blog Ini

Minggu, 18 September 2016

Singgasana Allah dan Singgasana Iblis ( Azazil )



Dahsyatnya Dendam kesumat iri dan dengki Iblis ( Azazil ) kepada Adam dan anak cucunya sangat melebihi Sejuta Milyar Trilyun kali dari panasnya api neraka yang sangat panas.

Selalu Terbayang di benaknya dahulu kala betapa bangganya ketika dirinya menjadi Pemimpin Malaikat (Sayidul Malaikat ) dan Khazinul Jannah (Bendaharawan Surga, Juru Kunci Surga; Penjaga Pintu Surga)

Iblis (Azazil) selalu teringat pada Sahabatnya Para Malaikat, dia teringat pula ketika dirinya dilaknat oleh Allah , dan di usir dari Surga turun ke dunia, Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail Menangis.

Terbayang pula kenangan apabila melihat Arsy Singgasana Allah yang berada di atas air tersebut dipikul oleh Para Malaikat Pemikul Arsy mengeluarkan cahaya yang sangat indah.

Oleh Sebab itu Di Alam dunia ini Iblis membangun singgasana dan istana di lautan ( di atas air pula). Hal itu dengan maksud untuk menandingi Arsy Allah Ta’ala yang berada di atas air yang terletak di atasnya Surga Firdaus.

Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Pencipta dan Dia menguasai segala ciptaan-Nya, mengaturnya, dan menjaganya. Allah Ta’ala lebih Mulia dari segala makhluk yang Dia ciptakan. Allah Ta’ala lebih besar dari segala makhluk-makhluk tersebut.

Makhluk Allah yang paling besar dibanding seluruh makhluk ciptaan-Nya yang lain adalah Arsy Allah Ta’ala yang menutupi alam jagat semesta ini sebagai atapnya (Alam dunia dan Alam Akhirat).

Arsy berada di atas seluruh makhluk-Nya yang lain .Dengan demikian kelirulah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu berada di mana-mana.

Arsy yang agung yang telah dijadikan Allah untuk diri-Nya sebagai singgasana-Nya dalam ketinggian, luas, tiang-tiang, bentuk, pemikulnya dan malaikat-malaikat berada di sekeliling Arsy serta kebagusan dan keindahannya. Arsy itu terbuat dari yaqut (jenis permata yang sangat indah (pen)) yang berwarna merah”.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 26 Surat An-Naml.

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (٢٦)

26. Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar ( Agung)" (Terjemah Al Qur’an 26 Surat An-Naml)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 129 Surat At-Taubah.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (١٢٩)
 
129. jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang Agung". (Terjemah Al Qur’an Ayat 129 Surat At-Taubah)

Arsy adalah makhluk Allah Ta’ala yang paling besar dan yang paling tinggi merupakan singgasana Allah Ta’ala bentuknya seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang berada di atas air yang terletak di atasnya Surga Firdaus, yang dipikul dan dikelilingi oleh para malaikat yang menutupi alam jagat semesta ini sebagai atapnya (Alam dunia dan Alam Akhirat).

Perhatikanlah Terjemah Hadits berikut ini !

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Jika kalian meminta, mintalah (surga) Al-Firdaus, karena dia adalah tengah-tengah surga dan yang paling tinggi, dan di atasnya adalah Arsy- Nya Allah Yang Maha Penyayang, dan darinya terpancar sungai-sungai surga.” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhari).

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 75 Surat Az Zumar

وَتَرَى الْمَلائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٧٥)
75.dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-mmlaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". (Terjemah Al Qur’an Ayat 75 Surat Az Zumar)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 54 Surat Al A’rof

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٥٤)
54.Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (Terjemah Al Qur’an Ayat 54 Surat Al A’rof)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 3 Surat Yunus

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الأمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلا تَذَكَّرُونَ (٣)

3. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Terjemah Al Qur’an Ayat 3 Surat Yunus)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 2 Surat Ar Ra’du

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الأمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ (٢)

2. Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini Pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.( Terjemah Al Qur’an Ayat 2 Surat Ar Ra’du)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 59 Surat Furqon

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا (٥٩)
 
59.( Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) yang Maha pemurah, Maka Tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia. (Terjemah Al Qur’an Ayat 59 Surat Furqon)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 4 Surat As Sajadah.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا شَفِيعٍ أَفَلا تَتَذَكَّرُونَ (٤)

4.Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? (Terjemah Al Qur’an Ayat 4 Surat As Sajadah.)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 4 Surat Al Hadid

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٤)

4.Dialah ( Allah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (Terjemah Al Qur’an Ayat 4 Surat Al Hadid)

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 7 Surat Ghofir ( Surat Mukmin)

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (٧)

7.(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, { Terjemah Al Qur’an Ayat 7 Surat Ghofir ( Surat Mukmin)}

Singgasana Allah Ta’ala berada di atas air yang terletak di atasnya Surga Firdaus.

Sedangkan Singgasana dan istana Iblis ( Azazil ) berada di atas air laut di dunia ini

Iblis ( Azazil) memiliki banyak istana. Dia pindah dari satu istana ke istana yang lain untuk mengatur kerajaannya.

Perhatikanlah Terjemah Hadits berikut ini !

Telah bercerita kepada kami Abu Ahmad telah bercerita kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Singgasana Iblis adalah di tengah laut, disanalah ia mengirimkan para tentaranya. Yang paling tinggi kedudukannya adalah yang paling besar kejahatannya “.( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad no.14027)

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim, berkata Ishaq: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Utsman berkata: Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Sesungguhnya singgasana Iblis berada di atas laut, ia mengirim bala tentaranya kemudian mereka menggoda manusia. Yang paling agung bagi iblis (Azazil)adalah yang paling besar godaannya.” (Terjemah Hadits Shahih Riwayat Muslim No.5031)

Telah bercerita kepada kami Abu Mu’awiyah telah bercerita kepada kami Al ‘A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Iblis meletakkan istananya di atas air kemudian mengutus pasukannya. Singgasana paling rendah di air dihuni oleh yang paling besar kejahatannya, Iblis mendatangi satu persatu anggotanya, ada yang menjawab ‘Saya telah melakukan ini dan itu’, maka (Iblis Azazil) berkata; ‘Kamu belum berbuat apa-apa”. (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: “Kemudian ia mendatangi yang lain dan berkata; ‘Saya tidak meninggalkan dia, sampai saya bisa memisahkan dia dengan isterinya'”. (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: “Maka ia (iblis Azazil) tersebut menjadikan anggotanya yang telah berhasil memisahkan suami-isteri itu dekat dengannya”, atau beliau bersabda: “Maka ia selalui menyertainya, hingga raja iblis itu berkata; ‘Anak buah terbaik adalah kamu(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad No.13858)


Jumat, 16 September 2016

Dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan

Ternyata Diantara dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan adalah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).

Dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah jika sampai dibawa mati adalah dosa syirik ( menyekutukan Allah ).



Bermacam-macam perbuatan syirik, karena sangat banyaknya pepatah mengatakan TAK DAPAT DIHITUNG DENGAN JARI.

Mulai saat ini Umat Islam marilah kita bersatu tidak perlu ikut kelompok-kelompok golongan yang manapun. Mengapa ?

Ternyata Diantara dosa besar yang samar yang tak pernah terpikirkan adalah memecah-belah agama , mencerai - beraikan umat menjadi beberapa golongan adalah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).


Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٣٠)مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (٣١)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (٣٢)

30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui 31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik) 32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.( Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum)

Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum semakna dengan ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

Perhatikanlah Terjemah 30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui 31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik) 32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.( Terjemah Al Qur’an Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum)

Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum semakna dengan ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun.

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ (٥٢)فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (٥٣)فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّى حِينٍ (٥٤)
52. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. 53.Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). 54. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. (Al Qur’an ayat 52, ayat 53, ayat 54 Surat Al Mukminun)

Perbuatan yang dianggap sebagai mengganti agama fitrah dengan agama sesat dan karena menjadikan agama fitrah menjadi beberapa kelompok agama dan madzab, sebagaimana telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi, Nasrani, Majusi, para penyembah berhala, dan para pemeluk agama yang salah.

Yang dimaksud Fitrah Allah ialah ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan

Karena mengaku sebagai bagian dari umat Islam tetapi berbuat seperti apa yang diperbuat kaum musyrikin maka para pemilik perilaku memecah-belah agama ini

Maka oleh Allah dimasukkan dalam golongan mereka ( golongan orang musyrik). Disejajarkan dengan para penyembah tuhan-tuhan selain Allah. Menyembah Allah tetapi meminta kepada selain Allah atau sebaliknya meminta kepada Allah tetapi menyembah selain Allah. Dengan demikian maka para pemecah-belah agama Allah adalah para pelaku syirik akbar, hal ini sebagaimana firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala ayat Ayat 30, Ayat 31, Ayat 32 Surat Ar Rum tersebut.

Perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan dan madzab-madzab mengakibatkan konsep Islam yang datangnya dari Allah dan rasul-Nya, tidak dapat terlaksana secara kaffah .

Memeluk dan mengamalkan Islam secara kaffah adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus dilaksanakan oleh setiap mukmin, siapapun dia, di manapun dia, apapun profesinya, di mana pun dia tinggal, di zaman kapan pun dia hidup, baik dalam sekup besar ataupun kecil, baik pribadi atau pun masyarakat, semua masuk dalam perintah ini : “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh) Pada ujung ayat yang sama, kita dilarang mengikuti jejak langkah syaithan, karena sikap mengikuti jejak-jejak syaithan bertolak belakang dengan Islam yang kaffah.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 208 Surat Al Baqoroh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٠٨)

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Terjemah Al Qur’an Ayat 208 Surat Al Baqoroh)

Islam kaffah maknanya adalah Islam secara menyeluruh, dengan seluruh aspeknya, seluruh sisinya, yang terkait urusan iman, atau terkait dangan dengan akhlak, atau terkait dengan ibadah, atau terkait dengan mu’amalah, atau terkait dangan urusan pribadi, rumah tangga, masyarakat, negara, dan yang lainnya mengikuti petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah ( Al Hadits) ,bukan mengikuti Pendapat dan fatwa, bukan pula mengikuti kelompok golongan dan madzab-madzab.

Foto