Cari Blog Ini

Minggu, 27 Desember 2015

Cara Menghafal Al Qur'an Menggunakan Otak Kanan

Cara menghafal Al Qur’an bagi Orang Lansia ( Lanjut Usia ) dan orang sibuk Menggunakan Otak Kanan dan Otak Kiri bersama Organ Tubuh lainnya.

Oleh Mulyanto Amapd

1.Niat Ikhlas untuk beribadah kepada Allah, hanya untuk Allah, bukan untuk setoran,bukan untuk mengejar prestasi,bukan untuk supaya disanjung dan bukan pula untuk yang lain
Dihafalkan , dipelajari  isi kandungan Al Qur’an  dan mengamalkan isinya.
Perhatikanlah Firman Allah dalam Al Qur’an ayat 19 Surat Al Isro’ Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berbunyi :” Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.


Penghalang utama menghafal Al Qur’an adalah malas walaupun ada waktu senggang, atau tidak ada kemauan, atau hilang akal atau mati hati. Jika penghalang-penghalang di atas dibuang, insya Allah Alquran mudah dihafal. Gunakanlah waktu senggang untuk menghafal Alqur’an walaupun satu ayat . Jika satu hari dapat menghafal satu ayat maka satu tahun 365 ayat. Kalau seminggu dapat menghafal satu ayat maka satu tahun 52 ayat. Dari pada tidak hafal sama sekali.
2.Teknik mengulang-ulang sebelum menghafal
Cara ini lebih santai tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran. Sebelum memulai menghafal, bacalah berulang-ulang ayat-ayat yang akan kita hafal. Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya satu ayat dibaca 2 kali atau 3 kali atau 4 kali atau 5 kali, atau 6 kali atau berapa saja terserah anda.
Baca sesuai dengan tajwid,jika tidak mengerti Tajwid bisa menggunakan MP3  Bacaan Alqur’an orang yang Fasih membaca Al qu’an untuk mengetahui bacaan Al Qur’an yang benar. Setelah itu baru memulai menghafal. Bacalah ayat yang mau dihafal sesuai dengan Bacaan Tajwid ,
Jika tidak mempunyai  MP3 bacaan al qur’an bisa mendownload dari internet.
3.Secara umum organ tubuh yang ikut menghafal  ini adalah sebagai berikut:
Mata. Berfungsi untuk menangkap visual / imajinasi ayat.
Telinga. Mendengar bacaan ayat-ayat yang hendak dihafal
Mulut atau pengucapan. Dan tentu saja ini hal yang sangat penting. Karena tanpa suara seseorang tidak mungkin bisa menikmati bacaan ayat-ayat al-Qur'an yang indah. Bibir akan melantunkan ayat-ayat secara bertahap dan tertata dari audio/MP3 sehingga orang yang belum pandai membaca dan belum bagus bacaannya sekalipun bisa menikmatinya.
Tangan yang memegang bacaan. Bertujuan mengisyaratkan gambaran visual setiap ayat yang dihafal.
Otak Berfungsi untuk merespon,merekam dengan spontan dll
Seluruh tubuh. Bertujuan melenturkan gerak tubuh dengan ayat-ayat yang dihafal  Dari ke Lima panca indera ini kemudian mengintegrasikan muatan ayat yang dihafal dengan alam semesta. Di sinilah fungsi dan peran al-Qur'an dalam mewarnai kehidupan seorang penghafal.
4. Menghafal menggunakan Otak Kanan dan Otak Kiri dan Organ tubuh lainnya.
Sebelum anda menghafal Al Qur’an menggunakan Otak kanan dan Otak Kiri pelajari terlebih dahulu fungsi Otak kiri dan fungsi otak kanan.

Perhatikanlah Fungsi Otak kiri dan Otak kanan di bawah ini !

Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (intelligence quotient/ kadar kecerdasan) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan/matematika, analitis, matematis, sistematis, linear, rapi, tahap demi tahap, dan logika.
Otak kiri memiliki sifat kaku,bergerak ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam,sifatnya malas alias tidak rajin,mudah lupa karena hanya menyimpan sesuatu dalam waktu jangka pendek (short term memory). walau sistematis, logis dan dilakukan secara sadar, melakukan sesuatu berdasarkan pada urutan-urutan, ikut-ikutan, Memiliki Ketrampilan angka-angka Matematika/ketrampilan ilmiah, dapat menganalisa Obyektifitas , petimbangan,
Secara sederhana otak kiri adalah otak yang suka menganalisis dan banyak pertimbangan, mengendalikan emosi, tidak kreatif dan tidak spontanitas,karena tahapan berpikir pada otak kiri dilakukan secara berurutan,
Otak Kanan
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan eq (emotional quotient/ kecerdasan emosional), seperti hal persamaan, khayalan (imajinasi), kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral (paralel), berpikir intuitif dan feeling, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail.
Otak kanan ini memiliki beberapa sifat seperti lebih fleksibel, bergerak ke kanan atau searah dengan jarum jam , rajin karena memiliki emosi dan menerima hal-hal baru yang terkadang tidak logis,tapi imajinatif, penuh inovasi,instuisi kreatif, dan dilakukan secara tidak sadar tidak berdasarkan kebiasaan-kebiasaan. Tidak mudah lupa karena dapat menyimpan sesuatu dalam waktu jangka panjang (long term memory) . melakukan sesuatu tidak berdasarkan urutan,bisa bolak balik dan tidak ikut-ikutan,Bahkan kemampuan berbicara , membaca Al Qur’an dengan tajwid dapat dilatih dengan memanfaatkan otak kanan ini, lebih cepat menangkap gambaran keseluruhan situasi. Memiliki  Bentuk 3 dimensi,Memiliki Selera Seni, misalnya Seni Gambar,Seni Musik dan lain lain,Memiliki Sifat Penyatuan dan Subyektifitas
Secara sederhana, otak kanan merupakan gudangnya kreativitas dan spontanitas karena otak kanan berpikir secara menyeluruh sekaligus. senang mengekspresikan emosi secara bebas dan bisa bolak balik
Catatan : Sebenarnya kinerja otak kiri dan otak kanan tidak bisa dipisahkan, melainkan harus saling melengkapi.
4.Sesuai dengan fungsi otak kanan yang berputar dan bergerak ke kanan maka Dihafal dari ayat terakhir, Jika ayat tersebut sudah hafal, di depannya di tambah satu ayat,Jika sudah hafal, di depannya ditambah lagi. Begitu seterusnya sampai ke Bismillahirrohmanirrohim.
Ketika menghafal Al Qur’an bacaan Bismilla hirrohmanirrohim yang sudah hafal maka tak perlu dibaca atau tak perlu dihafalkan lagi kecuali nanti setelah hafal sampai ke ayat 1 ditambah Bismillah hirrohmanirrohim di depannya,atau bahkan didepannya Bismillahirrohmanirrohim ditambah lagi A’udzubilla hi minasy syaitonirrojim.
Misalnya mau mengafal Surat Annas yang terdiri dari 6 Ayat, hafalkan dulu ayat terakhir # MINAL JINNATI WANNAS #.



Kalau sudah hafal ditambah ayat di depannya  # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS#




sehingga berbunyi # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS#





Kalau sudah hafal ditambah ayat di depannya # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # 





sehingga berbunyi # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #

Kalau sudah hafal ditambah ayat di depannya  # ILAHINNAS#





sehingga berbunyi # ILAHINNAS# MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #






Kalau sudah hafal ditambah ayat di depannya # MALIKINNAS# 





Sehingga berbunyi # MALIKINNAS# ILAHINNAS # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #
Kalau sudah hafal ditambah ayat di depannya # QUL ‘AUDZU BI ROBBIN NAS #




sehingga berbunyi sehingga berbunyi # QUL ‘AUDZU BI ROBBIN NAS # MALIKINNAS# ILAHINNAS # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #

Kalau sudah hafal barulah di depannya ditambah #BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM#





Sehingga berbunyi #BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM# QUL ‘AUDZU BI ROBBIN NAS # MALIKINNAS# ILAHINNAS # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #

Bagi yang tidak menggunakan BISMILLAHIRROH MANIR ROHIM maka cukup dari
QUL ‘AUDZU BI ROBBIN NAS # MALIKINNAS# ILAHINNAS # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #








5.Teknik menghafal dengan menggunakan Pancaindra artinya membaca tulisan, melihat tulisan alqur’an dan mengucapkan ( melafalkan ) tulisan yang mau dihafal, jika tidak segera hafal, bacalah di dalam hati dulu baru melafalkan (mengucapkan ).

Tujuan membaca dalam hati adalah membaca yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk merespon ( merekam ) isi bacaan. Hal ini karena Fungsi Otak kanan adalah merespon (merekam ) secara implisit ( mutlak tidak ragu-ragu )

Bagi Otak Kiri tentu saja sudah mengikuti Otak kanan, Tugas Otak kiri adalah untuk pengendali IQ (intelligence quotient/ kadar kecerdasan) dan melakukan sesuatu berdasarkan pada urutan-urutan,sehingga ayat-ayat Al Qur’an urut seperti lazimnya
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, dan kemampuan membaca dan menulis. Oleh sebab itu jika diperlukan untuk membantu tugas otak kiri , tulislah ayat-ayat  yang mau dihafal, hal ini juga supaya otak kanan cepat merespon ayat-ayat yang ditulis untuk dihafalkan.

6.Hafalkan dari juz 30 dimulai dari Surat Annas, Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al Falaq, Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al Iqlas , Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al Lahab,Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat An Nasr, Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al Kafirun dst

7.Kalau Juz 30 Sudah hafal dilanjut Juz 29 , Jika Juz 29 Sudah hafal dilanjut Juz yang ke 28 dst
Catatan
Banyak atau sedikitnya jumlah hafalan tergantung tekad yang dimiliki. Namun, memang tiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengingat sesuatu yang telah diulang-ulang. Sebagian hafal dengan pengulangan 2 kali, atau 3 kali , atau 4 kali atau 5 kali. sebagian yang lain akan hafal kalau diulang 6 kali,atau7 kali, atau 8 kali,atau 9 kali,atau 10 kali. Ada pula bisa hafal jika diulang 20 kali bahkan 30 kali atau bahkan ada yang 70 kali. Yang penting akhirnya akan sampai hafal di luar kepala.

8.Jangan berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain jika belum kokoh hafalan sebelumnya atau jika belum kokoh hafalan yang lama.

Bolehkah Menghafal Al Qur’an dengan Cepat ?
Sebagian Ulama mengatakan bahwa menghafal Al Qur’an itu harus berangsur-angsur, perlahan dan benar dilarang cepat-cepat (menguasai) nya berdasarkan dalil Firman Allah ayat 16-19 Surat Al Qiyamah jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berbunyi :”Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. al-Qiyamah :16—19).

Hendaknya ayat yang dihafal sedikit setiap hari agar lebih melekat.
Bagi yang sudah hafal beberapa juz Al-Qur-an atau yang sudah hafal 30 juz, hendaklah ia selalu muraja'ah (mengulang-ngulang) hafalannya dan menjaganya dengan baik karena Al-Qur-an lebih cepat hilangnya daripada unta yang diikat. Hal ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Pada umumnya Al Qur’an  itu menggunakan otak kiri karena tulisannya bergerak ke kiri.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berbunyi : Bacalah selalu Al-Qur'an ini. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh, Al-Qur-an itu lebih mudah lepas daripada seekor unta dalam ikatannya" (Hadits shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5033) dan Muslim (no. 791 (231)) dari Shahabat Abu Musa al-Asy'ari radhiyallaahu anhu)

Kalau ditinjau dari bunyi hadits tersebut logikanya mulai sejak jaman dahulu menghafalkan Al Qur’an menggunakan otak kiri. Otak kiri yang fungsinya mudah lupa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar