Cara menghafal Al Qur’an bagi Orang Lansia ( Lanjut Usia ) dan
orang sibuk Menggunakan Otak Kanan dan Otak Kiri bersama Organ Tubuh lainnya.
Oleh Mulyanto Amapd
1.Niat Ikhlas untuk beribadah kepada Allah, hanya untuk Allah,
bukan untuk setoran,bukan untuk mengejar prestasi,bukan untuk supaya disanjung
dan bukan pula untuk yang lain
Dihafalkan , dipelajari
isi kandungan Al Qur’an dan
mengamalkan isinya.
Penghalang utama menghafal Al Qur’an adalah malas walaupun
ada waktu senggang, atau tidak ada kemauan, atau hilang akal atau mati hati.
Jika penghalang-penghalang di atas dibuang, insya Allah Alquran mudah dihafal.
Gunakanlah waktu senggang untuk menghafal Alqur’an walaupun satu ayat . Jika
satu hari dapat menghafal satu ayat maka satu tahun 365 ayat. Kalau seminggu
dapat menghafal satu ayat maka satu tahun 52 ayat. Dari pada tidak hafal sama
sekali.
2.Teknik mengulang-ulang sebelum menghafal
Cara ini lebih santai tanpa harus mencurahkan seluruh
pikiran. Sebelum memulai menghafal, bacalah berulang-ulang ayat-ayat yang akan
kita hafal. Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya satu ayat dibaca 2 kali
atau 3 kali atau 4 kali atau 5 kali, atau 6 kali atau berapa saja terserah anda.
Baca sesuai dengan tajwid,jika tidak mengerti Tajwid bisa
menggunakan MP3 Bacaan Alqur’an orang
yang Fasih membaca Al qu’an untuk mengetahui bacaan Al Qur’an yang benar. Setelah
itu baru memulai menghafal. Bacalah ayat yang mau dihafal sesuai dengan Bacaan Tajwid ,
Jika tidak mempunyai MP3
bacaan al qur’an bisa mendownload dari internet.
3.Secara umum organ tubuh yang ikut menghafal ini adalah sebagai berikut:
Mata. Berfungsi untuk menangkap visual / imajinasi ayat.
Telinga. Mendengar bacaan ayat-ayat yang hendak dihafal
Mulut atau pengucapan. Dan tentu saja ini hal yang sangat penting.
Karena tanpa suara seseorang tidak mungkin bisa menikmati bacaan ayat-ayat
al-Qur'an yang indah. Bibir akan melantunkan ayat-ayat secara bertahap dan
tertata dari audio/MP3 sehingga orang yang belum pandai membaca dan belum bagus
bacaannya sekalipun bisa menikmatinya.
Tangan yang memegang bacaan. Bertujuan mengisyaratkan gambaran
visual setiap ayat yang dihafal.
Otak Berfungsi untuk merespon,merekam dengan spontan dll
Seluruh tubuh. Bertujuan melenturkan gerak tubuh dengan
ayat-ayat yang dihafal Dari ke Lima
panca indera ini kemudian mengintegrasikan muatan ayat yang dihafal dengan alam
semesta. Di sinilah fungsi dan peran al-Qur'an dalam mewarnai kehidupan seorang
penghafal.
4. Menghafal menggunakan
Otak Kanan dan Otak Kiri dan Organ tubuh lainnya.
Sebelum anda menghafal
Al Qur’an menggunakan Otak kanan dan Otak Kiri pelajari terlebih dahulu fungsi
Otak kiri dan fungsi otak kanan.
Perhatikanlah Fungsi
Otak kiri dan Otak kanan di bawah ini !
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (intelligence
quotient/ kadar kecerdasan) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan,
bahasa, hitungan/matematika, analitis, matematis, sistematis, linear, rapi,
tahap demi tahap, dan logika.
Otak kiri memiliki sifat kaku,bergerak ke kiri atau
berlawanan dengan arah jarum jam,sifatnya malas alias tidak rajin,mudah lupa
karena hanya menyimpan sesuatu dalam waktu jangka pendek (short term memory).
walau sistematis, logis dan dilakukan secara sadar, melakukan sesuatu
berdasarkan pada urutan-urutan, ikut-ikutan, Memiliki Ketrampilan angka-angka
Matematika/ketrampilan ilmiah, dapat menganalisa Obyektifitas , petimbangan,
Secara sederhana otak kiri adalah otak yang suka menganalisis
dan banyak pertimbangan, mengendalikan emosi, tidak kreatif dan tidak
spontanitas,karena tahapan berpikir pada otak kiri dilakukan secara berurutan,
Otak Kanan
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan eq (emotional
quotient/ kecerdasan emosional), seperti hal persamaan, khayalan (imajinasi),
kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral
(paralel), berpikir intuitif dan feeling, tidak terstruktur, dan cenderung
tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail.
Otak kanan ini memiliki beberapa sifat seperti lebih
fleksibel, bergerak ke kanan atau searah dengan jarum jam , rajin karena memiliki
emosi dan menerima hal-hal baru yang terkadang tidak logis,tapi imajinatif,
penuh inovasi,instuisi kreatif, dan dilakukan secara tidak sadar tidak
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan. Tidak mudah lupa karena dapat menyimpan
sesuatu dalam waktu jangka panjang (long term memory) . melakukan sesuatu tidak
berdasarkan urutan,bisa bolak balik dan tidak ikut-ikutan,Bahkan kemampuan
berbicara , membaca Al Qur’an dengan tajwid dapat dilatih dengan memanfaatkan
otak kanan ini, lebih cepat menangkap gambaran keseluruhan situasi.
Memiliki Bentuk 3 dimensi,Memiliki
Selera Seni, misalnya Seni Gambar,Seni Musik dan lain lain,Memiliki Sifat
Penyatuan dan Subyektifitas
Secara sederhana, otak kanan merupakan gudangnya kreativitas
dan spontanitas karena otak kanan berpikir secara menyeluruh sekaligus. senang
mengekspresikan emosi secara bebas dan bisa bolak balik
Catatan : Sebenarnya kinerja otak kiri dan otak kanan tidak
bisa dipisahkan, melainkan harus saling melengkapi.
4.Sesuai dengan fungsi otak kanan yang berputar dan bergerak
ke kanan maka Dihafal dari ayat terakhir, Jika ayat tersebut sudah hafal, di
depannya di tambah satu ayat,Jika sudah hafal, di depannya ditambah lagi.
Begitu seterusnya sampai ke Bismillahirrohmanirrohim.
Ketika menghafal Al Qur’an bacaan Bismilla hirrohmanirrohim yang
sudah hafal maka tak perlu dibaca atau tak perlu dihafalkan lagi kecuali nanti
setelah hafal sampai ke ayat 1 ditambah Bismillah hirrohmanirrohim di
depannya,atau bahkan didepannya Bismillahirrohmanirrohim ditambah lagi A’udzubilla
hi minasy syaitonirrojim.
sehingga berbunyi # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI
YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #
sehingga berbunyi # ILAHINNAS# MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS #
ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI WANNAS #
Sehingga berbunyi #
MALIKINNAS# ILAHINNAS #
MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI
WANNAS #
sehingga berbunyi sehingga berbunyi # QUL ‘AUDZU BI ROBBIN
NAS # MALIKINNAS#
ILAHINNAS # MIN SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS #
MINAL JINNATI WANNAS #
Bagi yang tidak menggunakan BISMILLAHIRROH MANIR ROHIM maka
cukup dari
QUL ‘AUDZU BI ROBBIN NAS # MALIKINNAS# ILAHINNAS # MIN
SYARRIL WAS WASIL HONNAS # ALLADI YUWAS WISU FI SU DURINNAS # MINAL JINNATI
WANNAS #
5.Teknik menghafal dengan menggunakan Pancaindra artinya membaca
tulisan, melihat tulisan alqur’an dan mengucapkan ( melafalkan ) tulisan yang
mau dihafal, jika tidak segera hafal, bacalah di dalam hati dulu baru
melafalkan (mengucapkan ).
Tujuan membaca dalam hati adalah membaca yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk merespon ( merekam ) isi bacaan. Hal ini karena Fungsi
Otak kanan adalah merespon (merekam ) secara implisit ( mutlak tidak ragu-ragu
)
Bagi Otak Kiri tentu saja sudah mengikuti Otak kanan, Tugas
Otak kiri adalah untuk pengendali IQ (intelligence quotient/ kadar
kecerdasan) dan melakukan
sesuatu berdasarkan pada urutan-urutan,sehingga ayat-ayat Al Qur’an urut
seperti lazimnya
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan
logika, rasio, dan kemampuan membaca dan menulis. Oleh sebab itu jika
diperlukan untuk membantu tugas otak kiri , tulislah ayat-ayat yang mau dihafal, hal ini juga supaya otak
kanan cepat merespon ayat-ayat yang ditulis untuk dihafalkan.
6.Hafalkan dari juz 30 dimulai dari Surat Annas, Jika sudah
hafal dilanjut menghafal Surat Al Falaq, Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat
Al Iqlas , Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al Lahab,Jika sudah hafal
dilanjut menghafal Surat An Nasr, Jika sudah hafal dilanjut menghafal Surat Al
Kafirun dst
7.Kalau Juz 30 Sudah hafal dilanjut Juz 29 , Jika Juz 29
Sudah hafal dilanjut Juz yang ke 28 dst
Catatan
Banyak atau sedikitnya jumlah hafalan tergantung tekad yang
dimiliki. Namun, memang tiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengingat
sesuatu yang telah diulang-ulang. Sebagian hafal dengan pengulangan 2 kali,
atau 3 kali , atau 4 kali atau 5 kali. sebagian yang lain akan hafal kalau
diulang 6 kali,atau7 kali, atau 8 kali,atau 9 kali,atau 10 kali. Ada pula bisa
hafal jika diulang 20 kali bahkan 30 kali atau bahkan ada yang 70 kali. Yang
penting akhirnya akan sampai hafal di luar kepala.
8.Jangan berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam
waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain jika belum kokoh hafalan
sebelumnya atau jika belum kokoh hafalan yang lama.
Bolehkah Menghafal Al Qur’an dengan Cepat ?
Sebagian Ulama mengatakan bahwa menghafal Al Qur’an itu harus
berangsur-angsur, perlahan dan benar dilarang cepat-cepat (menguasai) nya berdasarkan
dalil Firman Allah ayat 16-19 Surat Al Qiyamah jika diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia berbunyi :”Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al
Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan
Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila
Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. al-Qiyamah
:16—19).
Hendaknya ayat yang dihafal sedikit setiap hari agar lebih
melekat.
Bagi yang sudah hafal beberapa juz Al-Qur-an atau yang sudah
hafal 30 juz, hendaklah ia selalu muraja'ah (mengulang-ngulang) hafalannya dan
menjaganya dengan baik karena Al-Qur-an lebih cepat hilangnya daripada unta
yang diikat. Hal ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Pada umumnya Al Qur’an
itu menggunakan otak kiri karena tulisannya bergerak ke kiri.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,jika
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berbunyi : Bacalah selalu Al-Qur'an ini.
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh, Al-Qur-an itu lebih
mudah lepas daripada seekor unta dalam ikatannya" (Hadits shahih :
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5033) dan Muslim (no. 791 (231)) dari
Shahabat Abu Musa al-Asy'ari radhiyallaahu anhu)
Kalau ditinjau dari bunyi hadits tersebut logikanya mulai
sejak jaman dahulu menghafalkan Al Qur’an menggunakan otak kiri. Otak kiri yang
fungsinya mudah lupa