Cari Blog Ini

Sabtu, 18 Februari 2017

Keasyikan dan Kesibukan

Keasyikan dan Kesibukan

Keasyikan dan kesibukan memperdaya dan menipu manusia sehingga melupakan dua kenikmatan yaitu nikmat sehat dan nikmat sempat.

Oleh karena itulah seorang hamba Allah yang beriman dan bertaqwa hendaklah selalu mengingat-ingat kenikmatan Allah yang berupa kesehatan dan kesempatan, kemudian bersyukur kepadaNya, dengan memanfaatkan kesehatan dan kesempatan untuk taat dan bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Jangan sampai menjadi orang yang rugi di akhirat kelak.

Perhatikanlah Terjemah Hadits berikut ini !

Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang (sempat ) ”. ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari, no. 5933 dan no 6412)

Barangsiapa dua perkara itu ada padanya, maka hendaklah dia berusaha agar tidak tertipu dan bersyukurlah.

Termasuk bersyukur kepada Allah adalah melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Barangsiapa melalaikan ke dua nikmat tersebut, maka dia adalah orang yang tertipu

Jika tidak memanfaatkan nikmat sehat dan nikmat sempat untuk berpegang pada tali Allah maka makin longgarlah manusia berpegang pada tali Allah tersebut, dan makin jauh dari garis yang ditetapkan oleh Allah dan Rosul-Nya,sehingga makin berani bersantai dengan agamanya.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 51 Surat Al A’rof.

الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ (٥١)

( Ayat 51). (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) , Aku melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Ku. (Terjemah Al Qur’an Ayat 51 Surat Al A’Rof)

Menghitung nikmat yang telah Allah berikan adalah sebuah pekerjaan yang sulit. jika seorang hamba ingin menghitung nikmat tersebut, maka tidak akan sanggup menghitungnya.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur’an Ayat 18 Surat An Nahl

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (١٨)

( Ayat 18). dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Terjemah Al Qur’an Ayat 18 Surat An Nahl)